Ciptakan Suasana Belajar yang Nyaman
Jangan lupa sisipkan waktu istirahat, bermain, dan aktivitas lain agar anak tidak merasa tertekan. Dengan jadwal yang jelas, anak akan terbiasa dan lebih mudah diajak belajar tanpa harus berdebat setiap hari.
Ciptakan Suasana Belajar yang Nyaman
Lingkungan belajar sangat memengaruhi mood anak. Usahakan untuk menyediakan tempat belajar yang tenang, bersih, dan terang. Hindari belajar di depan TV atau di dekat sumber gangguan seperti mainan atau gadget.
Kamu juga bisa membuat area belajar yang menarik, misalnya menambahkan poster edukatif, rak buku warna-warni, atau alat tulis kesukaan anak. Jika suasana menyenangkan, anak pun akan lebih antusias belajar.
4. Hindari Nada Menggurui
Saat mendampingi anak belajar, hindari menggunakan nada tinggi atau menyalahkan anak jika ia tidak langsung mengerti. Bersikaplah sebagai pendamping, bukan seperti guru galak di rumah. Anak akan merasa lebih nyaman jika diajak berdiskusi dan tidak dihakimi.
Panduan Menemani Anak Belajar dalam Rumah Tanpa Sinetron
Belajar di dalam rumah sekarang sudah menjadi sisi tidak terpisah dari kehidupan beberapa slot bet kecil anak, khususnya semenjak wabah dan bertambahnya trend homeschooling dan evaluasi online. Tetapi, cukup banyak orangtua yang merasa kerepotan karena menemani anak belajar di dalam rumah kerap kali berbuntut pada pertikaian, tangisan, atau sinetron yang meletihkan. Walau sebenarnya, situasi belajar yang menggembirakan malah bisa tingkatkan efektifitas evaluasi.
Berikut sejumlah panduan ringkas supaya orangtua dapat menemani anak belajar di dalam rumah tanpa sinetron, namun masih tetap maksimal.
1. Ketahui Style Belajar Anak
Tiap anak mempunyai langkah belajar yang berlainan. Ada lebih gampang pahami pelajaran dengan dengarkan (auditori), ada yang perlu menyaksikan video atau gambar (visual), dan ada yang harus beraktivitas langsung (kinestetik). Dengan pahami style belajar anak, orangtua dapat sesuaikan pendekatan lebih sesuai hingga anak tidak cepat jemu atau frustrasi.
Contohnya, bila anakmu ialah type visual, mengajak ia membuat mind map atau gambar untuk pahami materi. Bila anak lebih sukai bergerak, selipkan waktu untuk belajar sekalian bermain peranan atau uji coba sederhana.
2. Rencanakan Waktu Belajar yang Konsisten
Anak memerlukan kegiatan rutin untuk membuat rutinitas positif. Agenda belajar yang tidak tetap membuat anak kebingungan dan malas. Bikinlah agenda harian bersama waktu belajar yang konsisten, contohnya tiap hari jam 16.00-17.30 sesudah tidur siang dan makan.
Janganlah lupa selipkan waktu istirahat, bermain, dan kegiatan lain supaya anak tidak merasakan tertekan. Dengan agenda yang terang, anak akan terlatih serta lebih gampang dibawa belajar tanpa berdiskusi tiap hari.